Rangkiangsumbar / 17 September 2025 – Suasana upacara kesadaran nasional di halaman Mapolda Sumbar pada Rabu pagi (17/9) terasa berbeda. Tak hanya khidmat, namun juga menyimpan kebanggaan. Di hadapan ratusan personel, Kapolda Sumbar Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta menyerahkan penghargaan khusus bagi tim Direktorat Reserse Narkoba yang baru saja mengguncang jaringan sindikat narkotika.
Adalah Kombes Pol Wedy Mahadi, Direktur Resnarkoba Polda Sumbar, dan Kompol Dedy Andrianyah Putra yang berdiri di barisan terdepan. Bersama tujuh personel lainnya, mereka mengukir prestasi lewat pengungkapan sabu bernilai miliaran rupiah. Langkah cepat itu menjadi bukti bahwa kerja keras mereka tidak sia-sia.
Kasus besar tersebut terjadi pada Agustus 2025. Tim Ditresnarkoba berhasil membekuk kurir utama yang membawa sabu dari luar provinsi. Jaringan ini diduga akan memasok barang haram itu ke wilayah pesisir Sumatera Barat, sebuah kawasan yang rawan menjadi pintu masuk peredaran gelap.
Kapolda Sumbar dalam sambutannya tak menutupi rasa bangganya. Dengan suara tegas, ia menyebut keberhasilan ini adalah bukti nyata komitmen polisi dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. “Narkoba adalah musuh bersama. Kita tidak boleh memberi ruang bagi sindikat jahat ini di tanah Minang,” ucapnya lantang.
Bagi Wedy Mahadi, penghargaan tersebut terasa istimewa. Namun ia memilih untuk merendah. Baginya, semua ini adalah hasil kerja tim. “Kami berkomitmen terus meningkatkan pengawasan dan operasi intelijen. Dukungan dari Kapolda dan masyarakat sangat berarti,” katanya singkat, sembari menyalami satu per satu anggota yang ikut berjibaku dalam operasi.
Penghargaan itu memang hanya berupa piagam kehormatan. Namun makna di baliknya jauh lebih besar. Piagam itu adalah pengakuan atas dedikasi, profesionalisme, dan keberanian yang ditunjukkan dalam situasi penuh risiko. Sebuah simbol bahwa tugas berat mereka tidak pernah berjalan sia-sia.
Di sisi lain, Kapolda juga mengingatkan bahwa perang melawan narkoba tidak bisa ditanggung polisi semata. Ia mengajak masyarakat ikut peduli dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan melalui hotline 110 atau aplikasi resmi Polri. “Keamanan dari narkoba adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Kisah pengungkapan ini menjadi pengingat bahwa di balik seragam cokelat, ada kerja keras yang jarang terlihat mata. Kombes Pol Wedy Mahadi, Kompol Dedy Andrianyah Putra, dan timnya bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjaga harapan agar Sumatera Barat tetap terhindar dari bahaya narkotika. Sebuah langkah kecil, namun dengan dampak besar bagi masa depan generasi (*)






