Rangkiangsumbar – Senin pagi, 15 September 2025, langit di Kenagarian Manggilang, Kecamatan Pangkalan, masih berawan. Namun perhatian warga tertuju pada jalan lintas Sumbar–Riau yang tiba-tiba berubah sibuk. Sebagian badan jalan di KM 167 amblas, memaksa pengguna jalan berhati-hati saat melintas.
Di tengah kondisi tersebut, hadir personel Satlantas Polres 50 Kota. Sejak pukul 10.00 WIB, mereka berdiri di lapangan, mengatur arus lalu lintas agar kendaraan tetap bisa melintas dengan aman. Kehadiran polisi lalu lintas ini seolah menjadi penopang ketenangan masyarakat yang sempat khawatir jalur utama itu lumpuh total.
Kasat Lantas Polres 50 Kota, IPTU Zarwiko Irzal, memimpin langsung pengaturan arus kendaraan. Dengan sistem buka tutup, kendaraan diatur bergantian melewati jalan yang sedang diperbaiki. “Kami ingin memastikan kelancaran lalu lintas tetap terjaga, meski kondisi jalan tidak sepenuhnya normal,” ujarnya.
Bagi para sopir truk dan bus antarprovinsi, keberadaan polisi di lokasi menjadi jawaban atas kegelisahan mereka. Jalan lintas Sumbar–Riau adalah jalur vital, sehingga kemacetan panjang bisa berdampak besar terhadap aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Selain mengatur arus lalu lintas, personel Satlantas juga aktif memberikan imbauan. Mereka mengingatkan setiap pengendara agar lebih berhati-hati, mematuhi aturan, serta mengutamakan keselamatan. Imbauan itu disampaikan berulang kali, baik melalui pengeras suara maupun komunikasi langsung dengan pengendara.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami hadir bukan hanya untuk mengatur lalu lintas, tetapi juga untuk menjaga masyarakat agar tetap aman,” kata IPTU Zarwiko.
Warga setempat pun mengapresiasi kehadiran petugas. Mereka merasa lebih tenang saat melihat polisi berdiri mengawal arus kendaraan. “Kalau tidak ada polisi, pasti macet panjang dan bisa bahaya,” ungkap seorang sopir yang menunggu giliran melintas.
Hari itu, Satlantas Polres 50 Kota tidak hanya menjalankan tugas rutin, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan percaya diri bagi masyarakat. Jalan boleh amblas, tetapi semangat petugas untuk hadir di tengah-tengah masyarakat tetap tegak, menjaga setiap langkah roda yang melintas (*)






