Padang  

Puluhan Personel Damkar Padang Diturunkan, Empat Rumah di Nanggalo Hangus Terbakar

Rangkiangsumbar – Suasana malam di Jalan Ujung Tanjung, Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, mendadak mencekam pada Rabu (10/9). Sekitar pukul setengah dua belas malam, asap pekat tiba-tiba muncul dari salah satu rumah warga. Dalam hitungan menit, api membesar dan menjalar ke rumah-rumah lain yang berdempetan di kawasan padat itu.

Legiman, buruh harian berusia 68 tahun, masih terguncang mengingat peristiwa tersebut. “Saya lihat asap tebal, lalu api langsung berkobar. Saya cepat-cepat hubungi Damkar. Kalau terlambat, pasti lebih banyak rumah terbakar,” katanya dengan wajah cemas.

Tak berselang lama, suara sirine meraung membelah keheningan. Enam unit armada Damkar Kota Padang dengan sekitar 75 personel tiba di lokasi. Jalan yang sempit dan rumah-rumah berdempetan sempat menyulitkan petugas. Namun, mereka tetap berjuang keras menembus kerumunan warga yang panik.

“Situasi malam itu sangat padat dan penuh risiko. Api cepat menjalar karena bangunan rapat. Untung listrik segera diputus. Setelah berjibaku, api bisa dikendalikan sekitar pukul 00.40 WIB,” kata Kabid Operasional Damkar Padang, Rinaldi.

Empat rumah hunian ludes dilalap api dengan luas area terbakar sekitar 500 meter persegi. Sebanyak 17 orang dari empat kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Meski demikian, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.

Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp800 juta. Namun, kerja cepat petugas berhasil menyelamatkan harta benda warga senilai sekitar Rp1,5 miliar dan mencegah delapan rumah lainnya ikut terbakar.

Para korban tercatat bernama Renof Dila Wulandari (28), Hendri (43), Kurdiati (65), dan Efni (62). Kini mereka hanya bisa menatap pilu puing-puing rumah yang sudah rata dengan tanah. Sementara itu, warga sekitar ikut membantu memberi dukungan bagi keluarga yang terdampak.

Malam kebakaran di Ujung Tanjung menjadi pengingat betapa rapuhnya permukiman padat penduduk. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Warga berharap musibah serupa tak lagi menimpa kampung mereka (*)