Rangkiangsumbar – Sungai Kuantan di bagian hilir sempat dituding keruh akibat aktivitas tambang ilegal. Bahkan, citra satelit Google Earth sempat menangkap dugaan adanya pertambangan di belakang Kantor Bupati Sijunjung, Sumatera Barat, tepatnya di aliran Sungai Palangki.
Namun setelah dicek kebenarannya, tambang ilegal yang terlihat di satelit tersebut tidak ditemukan. Sungai Palangki kini dinyatakan sudah bebas dari aktivitas tambang ilegal berkat razia besar-besaran yang dilakukan Polres Sijunjung bersama instansi terkait.
Seorang warga setempat, Romi, membantah adanya tambang ilegal di wilayah itu. “Mana ada tambang ilegal di Sungai Palangki ini lagi. Beberapa bulan ini Polres Sijunjung dan instansi lain sudah gencar melakukan razia,” katanya kepada Infosumbar, Jumat (5/9), melalui sambungan telepon.
Ia juga menegaskan bahwa keruhnya air sungai bukan akibat pertambangan. “Tidak di Riau saja, di sini pun polisi menindak tambang ilegal. Kalau air keruh itu karena hujan deras, sehingga aliran air menjadi besar dan keruh,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ranggi, warga lainnya yang juga dihubungi Infosumbar. Menurutnya, aktivitas pertambangan memang pernah ada di Sungai Palangki, namun kini sudah tidak lagi.
“Dulu iya ada tambang ilegal di sini, Pak. Tapi sejak Polres Sijunjung melakukan razia, semua penambang lari,” katanya.
Ranggi juga meminta masyarakat tidak termakan isu yang menyebut masih ada aktivitas pertambangan di wilayah itu. “Kalau soal pemberitaan yang beredar, dipastikan tidak ada tambang ilegal di sini. Kalau tidak percaya, silakan cek langsung,” tambahnya.
Sebelumnya, beredar kabar yang menyebut lokasi pertambangan liar berada sangat dekat dengan pusat pemerintahan. Hal itu sempat dianggap sebagai tamparan keras bagi jajaran Pemerintah Kabupaten Sijunjung, termasuk Bupati, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, hingga instansi pertambangan.
Selain itu, warga Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, juga sempat menuding tambang ilegal di hulu Sijunjung sebagai penyebab keruhnya air Sungai Kuantan di bagian hilir. Namun temuan lapangan menunjukkan, Sungai Palangki kini sudah bersih dari aktivitas ilegal dan tidak lagi menjadi sumber keruhnya aliran sungai (*)






