Padang  

Kasat Narkoba Polresta Padang Ikut Pilah Sampah Usai Aksi Damai Mahasiswa di Gedung DPRD Sumbar

Rangkiangsumbar – Pemandangan berbeda terlihat usai aksi unjuk rasa damai mahasiswa di depan kantor DPRD Sumbar pada Senin sore (1/9). Di tengah riuh sisa kegiatan yang meninggalkan plastik, kertas, dan botol minuman, kamera awak media justru menangkap sosok tak biasa: seorang perwira polisi sibuk memunguti sampah bersama mahasiswa.

Sosok itu ternyata AKP Martadius, Kasat Narkoba Polresta Padang. Dengan mengenakan seragam sederhana, ia tanpa ragu jongkok di trotoar, memilih antara sampah organik dan anorganik, lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik hitam.

Aksi spontan itu sontak menarik perhatian mahasiswa. Sebagian sempat berhenti, menatap, lalu tersenyum tipis. “Kami kaget juga, biasanya polisi habis aksi fokus mengamankan, ini malah ikut bersih-bersih,” ujar salah seorang mahasiswa yang ikut memungut sampah di sekitar lokasi.

Di sela kegiatan itu, suasana terasa cair. Tak ada jarak mencolok antara aparat dan mahasiswa. Beberapa bahkan bercanda ringan, sembari saling mengoper botol bekas ke kantong sampah. Kamera ponsel dan media yang mengabadikan momen tersebut memperlihatkan harmoni yang jarang tersaji selepas aksi unjuk rasa.

“Ini bagian dari tanggung jawab kita bersama. Mahasiswa sudah menyampaikan aspirasi dengan damai, kami juga ikut menjaga agar lingkungan tetap bersih,” kata AKP Martadius singkat ketika ditanya alasan ia ikut memunguti sampah.

Gestur kecil itu justru meninggalkan kesan besar. Biasanya, pasca unjuk rasa, lokasi sering ditinggalkan penuh sampah dan menimbulkan citra buruk. Namun kali ini, sinergi antara aparat dan mahasiswa memberi contoh bahwa menyuarakan pendapat tidak harus meninggalkan jejak negatif pada lingkungan.

Sejumlah warga yang melintas pun tampak mengapresiasi. “Baguslah, jarang polisi mau turun tangan sampai begitu. Jadi lebih adem lihatnya,” tutur seorang pedagang kaki lima yang kebetulan berjualan tak jauh dari lokasi.

Aksi sederhana tersebut menjadi catatan manis dari sebuah demonstrasi damai. Di balik teriakan aspirasi dan barisan aparat, ada ruang kebersamaan yang terjalin lewat kepedulian kecil. Padang sore itu menorehkan pesan: menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama bahkan setelah suara orasi berhenti bergema (*)