Rangkiangsumbar – Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Padang sukses mengevakuasi seorang awak kapal Besiktas Kazakhstan yang memerlukan perawatan medis mendesak di perairan Sumatera Barat. Operasi ini dilakukan setelah pihak kapal mengirim permintaan bantuan resmi ke tim SAR pada Jumat (19/12).
Permintaan bantuan diterima dari kapten kapal, Cihan Altinok, melalui email resmi perusahaan, terkait kondisi salah satu kru yang mengalami gangguan kesehatan serius. Petugas SAR segera menyiapkan tim dan peralatan untuk evakuasi medis udara (Medevac).
Kapal Besiktas Kazakhstan, kapal kargo berbendera Kepulauan Marshall, tengah berlayar dari Indonesia menuju India. Korban, Mamerto Jr. Mangadlao Mongado, berusia 51 tahun dan berkewarganegaraan Filipina, menjadi fokus utama operasi SAR.
Lokasi evakuasi berada sekitar 30 mil laut dari Pelabuhan Barau Bungus, tepatnya di koordinat 0°58’13,39″S – 99°53’19,28″E. Tim SAR Padang langsung menuju titik intercept menggunakan Rib 02 untuk memeriksa kondisi korban dan menyiapkan proses evakuasi.
Evakuasi dilakukan dengan dua metode. Pertama, heli mendarat di kapal untuk mentransfer pasien menggunakan basket stretcher. Kedua, heli hover (hoisting) dengan SKED stretcher dan LSB dilengkapi tagline untuk menghindari putaran tali, sebelum korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Menurut Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, tim berhasil mengevakuasi korban dengan aman dan tepat waktu. “Heli lepas landas dari Lanud Sutan Sjahrir menuju titik intercept sekitar pukul 09.26 WIB dan satu jam kemudian pasien berhasil dievakuasi,” ujarnya.
Korban kemudian dibawa ke RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi, termasuk kru heli, petugas Rib, KKP, Imigrasi, Satrol, KSOP, dan Humas, kembali ke instansi masing-masing setelah operasi dinyatakan selesai (*)






