Rangkiangsumbar – Tim Pengabdian kepada Masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Nagari Membangun (PKM–MNM) Pascasarjana Unand mengunjungi dua lokasi yang tertimpa banjir dan tanah longsor (galodo) di Kabupaten Agam, Selasa (16/12).
Tim dipimpin Prof. Rudi Febrianmansyah, didukung Prof. Marlina, Prof. Yenni Narni, Dr. Oknovia Susanti, Dr. Widya Fitriana, Dr. Basril Basyar, Dr. Jabang, Dr. Harison, Fuad, M.Si., Yanti, dan Ami dari Kantor Pascasarjana Unand.
Tim bergerak pada pagi hari setelah Subuh dan sampai siang di Maninjau. Tim memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang ditimpa musibah guna meningkatkan ketahanan ekonomi pasca dilanda bencana hidrometeorologi melalui distribusi bantuan kemanusiaan di Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Jorong Kuok Tigo Koto di pinggir Danau Maninjau. Di posko pengungsian, tim menyerahkan sekitar 100 paket sembako untuk 40 KK yang sedang dalam pengungsian. Paket sembako dan bantuan pangan diserahkan kepada masyarakat oleh Prof. Rudi Febrianmansyah dan diterima secara simbolis oleh Wali Jorong Romi Dt. Marajo.
Menurut Wali Jorong, Jorong Tigo Koto termasuk yang paling parah ditimpa banjir dan galodo. Sekitar 25 rumah hancur dan rusak berat akibat diterjang galodo, termasuk beberapa mobil yang hancur diterjang kayu gelondongan dan lumpur.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 November 2025, sekitar pukul 13.30 WIB. Air yang bercampur lumpur dan kayu-kayu besar menghantam rumah-rumah penduduk siang itu, kata Wali Jorong.
Begitu cepatnya peningkatan volume air membuat masyarakat panik sehingga tidak banyak barang berharga yang dapat diselamatkan. Air menghantam segala yang menghalangi. Sungai di Jorong Tigo Koto meluap dan semakin melebar. Hingga hari itu, masih menyisakan bebatuan dan puing-puing rumah penduduk.
Prof. Rudi Febrianmansyah dalam sambutannya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah tersebut. Sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap apa yang dirasakan masyarakat, Tim Pengabdian Unand mengunjungi Jorong Kuok Tigo Koto untuk menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok.
“Kami berharap seluruh masyarakat selalu sabar dan tawakal serta segera bangkit membangun kehidupan baru,” ujarnya.
Lokasi kedua yang dikunjungi adalah Nagari Matur Mudik, di sekitar Kelok 35 dari Kelok 44. Di jorong ini juga terjadi banjir besar dan galodo. Sebanyak tujuh rumah hanyut dibawa air bah dan jalan jorong terputus.
Menurut Kepala Jorong setempat, Hendrianto, masyarakat yang tertimpa musibah ditampung di tempat pengungsian. Di sini, tim menyerahkan bantuan lebih dari 100 paket sembako dan pakaian layak pakai.
Bantuan diserahkan oleh Prof. Rudi Febrianmansyah, Prof. Marlina, Prof. Yenni Narni, Dr. Oknovia Susanti, dan Dr. Widya Fitriana kepada Wali Jorong serta perwakilan ibu-ibu setempat. (bb)
Sudah saya rapikan tanda baca, ejaan, dan konsistensi penulisannya di dokumen samping.
Isinya tetap sama, cuma sekarang tidak lagi tersandung spasi ganda, koma nyasar, atau WIB yang dipukul rata tanpa titik (*)





