Ditlantas Polda Sumbar Kombes Pol H. M. Reza Chairul Sidiq Peringatkan Pengendara: Akses Tarusan Terputus, Cari Jalur Alternatif

Rangkiangsumbar – Pagi itu, suasana di Nagari Duku, Koto XI Tarusan, berubah drastis hanya dalam hitungan jam. Hujan yang semalaman mengguyur pelan, tiba-tiba menaikkan debit air sungai hingga meluap ke badan jalan. Genangan setinggi lutut orang dewasa menguasai jalur utama Padang–Painan, membuat kendaraan tersendat dan hilir-mudik warga terhenti seketika.

Di tepi jalan yang terendam, sejumlah pengendara berdiri memandangi air yang tak juga surut. Sebagian memilih memutar balik, sementara yang lain menunggu arahan dari petugas kepolisian yang telah bersiaga sejak fajar. Tak ada yang menyangka akses vital itu akan lumpuh secepat ini.

Di antara derasnya hujan yang masih tersisa, Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol H. M. Reza Chairul Sidiq, menjelaskan bahwa banjir kali ini cukup menyulitkan karena tingginya debit air. “Kondisinya belum memungkinkan untuk dilewati. Arus cukup kuat dan membahayakan pengendara,” ujar Reza.

Petugas di lapangan terlihat sibuk mengatur kendaraan yang terjebak antrean. Mereka mengimbau warga untuk tidak memaksakan diri melintasi banjir, meski sebagian sudah tampak tidak sabar melanjutkan perjalanan. Keselamatan, kata Reza, tetap harus menjadi prioritas.

Di sisi lain, jalur alternatif ke kawasan Mandeh menjadi harapan bagi pengendara yang ingin tetap melanjutkan perjalanan. Jalan berkelok itu mulai dipadati kendaraan sejak pagi, menjadi satu-satunya rute yang mungkin dilalui untuk menghubungkan Padang dan Painan.

Cuaca yang belum stabil membuat para petugas bekerja ekstra. Setiap beberapa menit, radio komunikasi mereka berbunyi, melaporkan perubahan kondisi air yang sewaktu-waktu dapat meningkat lagi. “Kami minta semua pengendara tetap berhati-hati. Situasi masih dinamis,” kata Reza mengingatkan.

Sementara itu, masyarakat sekitar turut membantu memberi informasi kepada pengendara dari luar daerah. Ada yang memberi tahu jalan yang aman, ada pula yang sekadar menawarkan tempat berteduh bagi mereka yang sudah menunggu terlalu lama di pinggir jalan.

Tim dari Polres Pesisir Selatan bersama BPBD juga terus mendata titik-titik rawan banjir di sepanjang kawasan Tarusan. Mereka bersiap menghadapi kemungkinan terburuk seandainya hujan turun lebih deras pada malam hari.

Hingga menjelang siang, air belum benar-benar surut. Warga hanya bisa berharap agar akses utama itu segera kembali terbuka, sehingga aktivitas masyarakat kembali berjalan normal tanpa was-was lagi akan ancaman banjir susulan (*)