Rangkiangsumbar – Pagi yang biasanya ramai di jalur Panorama Satu, Sitinjau Lauik, berubah menjadi macet dan riuh pada Kamis (13/11). Sebuah truk gandeng yang melintas dari arah Padang menuju Solok tiba-tiba mogok di tengah tanjakan.
Kendaraan besar itu berhenti mendadak, membuat pengemudi lain harus menekan rem kuat-kuat. Asap tipis keluar dari bawah mesin truk, sementara suara klakson kendaraan lain mulai bersahutan dari arah belakang.
Panorama Satu memang terkenal dengan tanjakannya yang curam dan berliku. Setiap kali ada kendaraan berat mengalami gangguan, arus lalu lintas di jalur Padang–Solok nyaris pasti terganggu. Begitu juga kali ini.
“Benar, Pak. Ada truk gandeng dari Padang mau ke arah Solok rusak di Panorama Satu,” kata Gaek, petugas PKJR (Pos Kamling Jalan Raya) yang sejak pagi berjaga di lokasi. Dengan peluh di wajahnya, ia membantu mengatur kendaraan yang mulai menumpuk di jalan menanjak itu.
Truk yang mogok posisinya cukup membahayakan, sebagian badan kendaraan menutupi jalur. Beberapa warga sekitar ikut turun tangan, membantu mengarahkan mobil pribadi dan bus agar bisa melewati sisi jalan yang tersisa.
Petugas kepolisian dari Polsek Lubuk Kilangan tiba tak lama kemudian. Mereka langsung menerapkan sistem buka tutup jalan, mengatur kendaraan dari arah Padang dan Solok bergantian untuk menghindari kemacetan panjang.
Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, membenarkan insiden tersebut. “Benar, ada satu unit truk gandeng yang mengalami kerusakan di Panorama Satu. Kami sudah menurunkan personel untuk membantu pengaturan arus lalu lintas,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Hingga siang hari, proses evakuasi truk masih berlangsung. Satu unit kendaraan derek dikerahkan untuk menarik truk keluar dari jalur utama. Meski lambat, situasi perlahan mulai terkendali.
Bagi para pengendara yang rutin melewati Sitinjau Lauik, kejadian seperti ini menjadi pengingat betapa beratnya medan di jalur penghubung Padang–Solok. Di balik pemandangan indah Panorama Satu, ada tantangan yang selalu menuntut kewaspadaan (*)






