Rangkiangsumbar – Suara hantaman ombak terdengar lebih keras dari biasanya malam itu. Di Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Kamis (6/11), gelombang pasang datang tanpa banyak tanda. Air laut yang terus mendesak ke daratan perlahan menggerus garis pantai hingga akhirnya mencapai permukiman warga yang berada tak jauh dari bibir pantai.
Sekitar pukul 22.00 WIB, beberapa warga mulai terbangun dari istirahat mereka ketika lantai rumah terasa bergetar halus. Bukan karena gempa, melainkan gempuran ombak yang menyapu bagian bawah pondasi rumah. Dalam hitungan menit, dinding dan lantai beberapa rumah mulai terlihat retak dan ambles.
“Air datang tinggi sekali malam itu. Kami hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang sempat dijangkau,” ujar salah seorang warga, Yul Asri (44), sambil menunjuk bagian rumah yang runtuh.
Sebanyak delapan rumah terdampak dalam peristiwa abrasi tersebut. Rumah milik Yul Asri, Jefrinaldi (35), Sofianto (55), Dedi Putra (44), Baharuddin Buyuang (83), Andriedi (50), Ali Amran (56), dan Aliyas (45) mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan mencapai 30 persen. Dinding, lantai, hingga pondasi tampak terkikis air laut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp50 juta.
Mengetahui kondisi itu, tim Rescue Penanggulangan Bencana BPBD Kota Padang segera turun ke lokasi pada malam hari tersebut. Dipimpin Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, tim membawa bantuan kebutuhan darurat untuk keluarga terdampak. Bersama perangkat kelurahan, TNI, tokoh masyarakat, hingga warga setempat, gotong royong dilakukan untuk mengevakuasi barang-barang dan memperkuat struktur rumah agar tidak semakin ambruk.
“Kami terus memantau kondisi gelombang dan potensi abrasi lanjutan. Warga pesisir kami imbau tetap waspada, terutama saat cuaca laut berubah,” kata Hendri Zulviton, Jumat (7/11).
BPBD Kota Padang juga mengingatkan masyarakat yang mengalami keadaan darurat kebencanaan untuk segera menghubungi:
📞 Call Center PUSDALOPS BPBD Kota Padang: (0751) 778775
📱 WhatsApp: 0858-9152-2181
Malam itu, gelombang laut kembali menunjukkan bahwa alam selalu bergerak dan berubah. Di pesisir Air Manis, warga kembali belajar bertahan, saling menguatkan, dan menata harapan—sambil menunggu pantai mereda (*)
