Penggerebekan di Rumah Sore Itu: Tiga Pria Lunang Ditangkap karena Sabu Oleh Polres Pesisir Selatan

Rangkiangsumbar – Sore di Kampung Pasar Pagi, Kenagarian Lunang Satu, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, mendadak riuh pada Jumat (31/10). Sekitar pukul 15.30 WIB, beberapa petugas berpakaian sipil tampak bergerak cepat menuju sebuah rumah sederhana di tepi jalan kampung. Masyarakat yang biasanya sibuk dengan aktivitas pasar mendadak berhenti, menatap penasaran.

Rupanya, sore itu menjadi akhir dari aktivitas tersembunyi tiga pria yang sudah lama dicurigai warga. Mereka adalah Waluyo (48), buruh harian lepas yang tinggal di rumah tersebut; Azwar (51), petani dari Ranah Pesisir; dan Muhammad (39), warga Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu. Ketiganya tak menyangka kedatangan tamu tak diundang dari Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pesisir Selatan.

Informasi awal datang dari masyarakat yang resah dengan aktivitas mencurigakan di rumah Waluyo. Warga mencium adanya transaksi barang haram yang kerap terjadi diam-diam. Tak ingin buang waktu, tim opsnal Satresnarkoba segera melakukan penyelidikan dan pengintaian selama beberapa hari. Ketika semua tanda-tanda mengarah pada aktivitas narkotika, tim pun bergerak.

Begitu tiba di lokasi, petugas langsung melakukan penggerebekan. Waluyo, Azwar, dan Muhammad tak sempat melarikan diri. Di hadapan dua saksi warga, Iman Rosiadi Nasution (57) dan Arianto (27), polisi melakukan penggeledahan di dalam rumah tersebut. Dari penggeledahan itu, ditemukan dua paket kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik bening, alat hisap bong, mancis dengan jarum, serta satu unit telepon genggam merek Oppo warna biru.

Barang-barang itu kini menjadi bukti kuat keterlibatan ketiga pria tersebut dalam penyalahgunaan narkotika. “Mereka mengakui barang bukti itu adalah milik mereka. Setelah itu, para tersangka bersama barang bukti kami amankan ke Mapolres Pesisir Selatan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” ujar Kasat Narkoba Polres Pessel, AKP Hardi Yasmar, saat dikonfirmasi Sabtu (1/11)

Warga sekitar mengaku lega setelah penggerebekan itu. Menurut mereka, aktivitas mencurigakan memang sudah lama terjadi, namun baru kali ini aparat berhasil menindak tegas. “Kami sudah lama curiga, tapi tidak berani menegur. Syukurlah sekarang sudah ditangkap,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Bagi aparat kepolisian, pengungkapan kasus ini bukan hanya tentang menangkap pelaku, tetapi juga menyelamatkan masyarakat dari dampak buruk narkotika. AKP Hardi Yasmar menegaskan, pihaknya berkomitmen terus memberantas peredaran narkoba hingga ke pelosok. “Kami berharap masyarakat berani melapor jika menemukan hal mencurigakan. Perang melawan narkoba tidak bisa hanya dilakukan oleh polisi, tapi juga oleh seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Sore itu, ketika matahari mulai condong ke barat, garis polisi melingkari rumah sederhana di Kampung Pasar Pagi. Di balik peristiwa itu, tersimpan kisah tentang kerja sama antara warga dan aparat dalam menjaga kampung mereka dari bahaya narkotika sebuah perjuangan kecil yang berarti besar bagi masa depan generasi di Pesisir Selatan (*)