Rangkiangsumbar – Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang kembali menunjukkan kesigapannya dalam melayani masyarakat. Dalam dua hari terakhir, Kamis hingga Jumat (30–31/10), petugas beberapa kali melakukan evakuasi terhadap ular dan biawak yang masuk ke lingkungan permukiman warga.
Kabid Operasional Damkar Kota Padang, Rinaldi, menyebutkan seluruh laporan yang diterima berasal dari warga yang menemukan hewan liar tersebut di dalam maupun sekitar rumah. “Sejak Kamis sore hingga Jumat pagi, petugas menerima empat laporan evakuasi tiga di antaranya ular dan satu biawak,” ujar Rinaldi, Jumat (31/10).
Evakuasi pertama terjadi Kamis (30/10) sekitar pukul 15.44 WIB di Perumahan Air Pacah Blok B5, Kecamatan Koto Tangah. Seekor ular ditemukan di ruang tamu rumah milik Zulma Hendra (23). Tim Damkar tiba di lokasi sekitar pukul 15.55 WIB dan berhasil mengevakuasi ular tersebut tanpa insiden.
Beberapa jam kemudian, laporan serupa kembali masuk pukul 17.02 WIB. Seekor ular ditemukan bersembunyi di antara batu grip Pantai Padang, Kecamatan Padang Barat. Laporan tersebut disampaikan oleh petugas Satpol PP bernama Satria Ikhsan (33). Tim Damkar kembali dikerahkan dan berhasil mengamankan hewan itu sekitar pukul 17.38 WIB.
Menjelang tengah malam, Kamis (30/10) pukul 23.01 WIB, warga di Jalan Marsawa No. 06, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, melaporkan kemunculan seekor biawak di bawah atap rumah. Petugas yang datang ke lokasi segera mengevakuasi hewan tersebut sekitar pukul 00.17 WIB. Laporan berasal dari Afifah Hidayati (34), seorang ibu rumah tangga.
Keesokan paginya, Jumat (31/10) sekitar pukul 05.31 WIB, laporan kembali diterima dari warga di Jalan Rasuna Said No. 81 C, Kelurahan Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat. Seekor ular terlihat di saluran pembuangan air di samping rumah milik Refli (56). Petugas tiba lima menit kemudian dan mengevakuasi ular sekitar pukul 06.42 WIB.
Seluruh proses penanganan melibatkan satu unit armada komando dan sekitar sepuluh personel dari Peleton C Damkar Kota Padang. “Kami memastikan penanganan dilakukan dengan aman, baik bagi warga maupun hewan yang dievakuasi,” jelas Rinaldi.
Menanggapi maraknya kemunculan ular di lingkungan rumah warga, Rinaldi menjelaskan bahwa fenomena ini umum terjadi saat cuaca panas. Ular cenderung mencari tempat teduh dan lembap untuk menjaga suhu tubuhnya. Ia mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan serta menyemprotkan cairan beraroma menyengat, seperti parfum atau karbol, agar ular enggan mendekat (*)






