Rangkiangsumbar – Suara sirene meraung di tengah sunyi dini hari, Kamis (30/10). Sekitar pukul dua lewat sepuluh menit, laporan kebakaran masuk ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang. Tak butuh waktu lama, tim peleton B langsung meluncur menuju Pasar Raya, jantung perdagangan Kota Padang, tempat api mulai melahap deretan toko di Blok A.
Kabid Operasional Damkar Kota Padang, Rinaldi, memimpin langsung koordinasi dari pos komando. “Begitu laporan kami terima, unit segera diberangkatkan. Tiga menit kemudian, tim sudah tiba di lokasi,” ujarnya. Api sudah tampak membumbung dari atap toko yang terkunci rapat. Petugas pun bergerak cepat membuka akses agar bisa memadamkan sumber kobaran.
Asap pekat dan percikan api menyelimuti lorong sempit antara deretan toko. Petugas berjuang dengan selang air di tangan, menyusuri jalan utama yang dipenuhi kabel dan tumpukan barang dagangan. Sementara itu, sejumlah pedagang yang tinggal di sekitar lokasi hanya bisa menyaksikan dari kejauhan dengan wajah cemas.
Kebakaran diketahui pertama kali oleh Deri Warman, petugas trantib Pasar Raya. Ia melihat asap keluar dari salah satu toko di Blok A dan langsung menghubungi petugas Damkar. “Begitu lihat api mulai besar, saya langsung lapor ke pos Damkar,” katanya. Tak lama berselang, tujuh unit mobil pemadam datang beriringan menembus gelapnya malam.
Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 05.30 WIB setelah hampir tiga jam upaya pemadaman. Tiga petak bangunan toko ludes terbakar, sementara belasan lainnya berhasil diselamatkan. Dari data Damkar, kerugian material diperkirakan mencapai Rp1 miliar, sedangkan aset yang terselamatkan mencapai sekitar Rp3 miliar.
Objek yang terbakar merupakan bangunan milik Dinas Perdagangan Kota Padang. Salah satu penyewa, Oktarina (42), pemilik toko sandal dan sepatu, hanya bisa pasrah melihat tempat usahanya tinggal puing. Dua toko lain yang terbakar adalah Toko Sepatu Cahaya Fajar dan satu unit yang dalam kondisi kosong.
Meski berada di kawasan padat pertokoan, api tidak sempat menjalar ke blok lain. Sebanyak 75 personel Damkar bahu-membahu bersama TNI, Polri, Satpol PP, PLN, PMI, dan Dinas Perdagangan mengamankan lokasi. “Kondisi padat membuat api cepat membesar, tapi berkat kerja sama semua pihak, kebakaran bisa kita kendalikan,” ujar Rinaldi.
Menutup laporannya, Rinaldi mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat perdagangan. “Satu percikan kecil bisa jadi bencana besar kalau kita lengah. Kami selalu siap, tapi pencegahan tetap yang utama,” ucapnya tegas. Di bawah cahaya pagi yang mulai muncul, petugas pun menuntaskan tugas dengan semangat: Pantang Pulang Sebelum Padam (*)






