Rangkiangsumbar / Sabtu 4 Oktober 2025 – Suasana cemas menyelimuti keluarga dan warga di Desa Pasakiat Taileleu serta Desa Saibi Samukop, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tiga orang nelayan yang sehari-hari menggantungkan hidup dari laut, hingga Sabtu (4/10), belum juga kembali sejak mereka melaut di sekitar Pulau Niau.
Ketiga nelayan itu adalah Simon Lajira (51) dan Rikus Lajira (30), keduanya warga Dusun Makoddiai, Desa Pasakiat Taileleu, serta Beilek Salakkau (52), warga Dusun Pangasaat, Desa Saibi Samukop.
Menurut keterangan keluarga, pada Kamis pagi (2/10/2025) mereka berangkat ke Pulau Niau untuk menjaring ikan. Sore harinya, mereka terlihat kembali ke perairan depan pulau itu untuk membuang jaring, lalu bermalam di sana.
Keesokan harinya, sekitar pukul 07.00 WIB, masyarakat sempat menyaksikan ketiganya kembali menuju lokasi untuk mengangkat jaring yang telah dipasang. Namun, hingga sore hari, para nelayan itu tak kunjung pulang.
Rasa khawatir pun semakin besar. Keluarga mencoba mencari ke Pulau Niau, Pulau Jujuat, hingga Desa Taileleu, tetapi tak ada tanda-tanda keberadaan mereka. Sejak sore, warga bersama keluarga melakukan penyisiran di lokasi yang biasa menjadi tempat mereka menjaring, namun hasilnya tetap nihil.
Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi, membenarkan laporan hilangnya tiga nelayan tersebut. Menurutnya, pencarian sudah dilakukan sejak Jumat malam oleh tim SAR gabungan.
“Pagi ini, Sabtu (4/10), pencarian kembali dilanjutkan dengan menyisir perairan sekitar Pulau Niau,” ujar Rudi. Ia berharap ketiga korban segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Kini, doa dan harapan masih terus dipanjatkan. Bagi masyarakat pesisir, laut memang sumber kehidupan. Namun, di balik ketenangan ombak dan hamparan biru, selalu ada misteri dan risiko yang membayangi mereka yang berlayar mencari nafkah (*)






