Rangkiangsumbar / Rabu 1 Oktober 2025 – Kasus perdana dugaan keracunan program Makan Gizi Gratis (MBG) di Sumatera Barat terjadi di Kabupaten Agam. Sebanyak 34 anak harus menjalani perawatan medis di tiga fasilitas kesehatan berbeda.
Dari jumlah tersebut, 20 anak ditangani di Puskesmas Manggopoh, sembilan anak dirawat di RSUD Lubuk Basung, dan lima anak lainnya di RSIA Rizky Bunda. Peristiwa ini diduga terjadi setelah mereka mengonsumsi makanan MBG pada Rabu (1/10).
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Agam segera mengerahkan Tim Satgas lintas sektor sejak siang hari untuk menangani situasi darurat. Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Mhd. Lutfi, meninjau langsung RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Manggopoh guna memastikan penanganan berjalan sesuai prosedur.
“Sejumlah ambulans dari berbagai puskesmas sudah disiagakan untuk mendukung sistem rujukan pasien menuju fasilitas kesehatan yang lebih memadai,” ujar Mhd. Lutfi.
Ia menegaskan, seluruh korban mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terkecuali. “Baik peserta BPJS Kesehatan maupun yang belum terdaftar, semuanya dijamin mendapat penanganan optimal tanpa ada yang terabaikan,” tambahnya dalam siaran pers Diskominfo Agam, Rabu malam.
Sebagai langkah preventif, dapur MBG yang dikelola BUMNag Kampung Tangah untuk sementara menghentikan kegiatan produksi hingga hasil penelusuran Satgas keluar.
Bupati Agam, Benni Warlis, turut meninjau kondisi korban di Instalasi Gawat Darurat RSUD Lubuk Basung. Malam harinya, ia dijadwalkan memimpin rapat koordinasi bersama Tim Satgas dan pihak pengelola dapur MBG untuk mempercepat langkah penanganan serta merumuskan kebijakan tindak lanjut.
Pemerintah Kabupaten Agam mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Hasil penelusuran dan langkah penanganan kasus ini akan disampaikan secara terbuka kepada publik (*)






