Rangkiangsumbar – Minggu malam (7/9) itu, langit di Kampung Sualang, Kenagarian Lalang Panjang Inderapura, Kecamatan Airpura, tampak lengang. Warga sekitar sudah banyak yang beristirahat, namun diam-diam Unit Reskrim Polsek Pancung Soal tengah bersiap melakukan penggerebekan. Informasi dari masyarakat menyebutkan adanya pesta dan transaksi narkotika jenis sabu-sabu yang berlangsung di sebuah rumah di kampung itu.
Rumah sederhana itu milik seorang perempuan paruh baya, YAS (51). Malam itu, ketenangan seketika pecah saat polisi mendobrak masuk. Di balik kamar yang tak seberapa luas, tersimpan sejumlah barang bukti yang langsung membuat petugas terperanjat.
Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan 15 paket sabu-sabu yang dibungkus rapi dalam plastik bening. Beratnya mencapai 70 gram. Tak hanya itu, turut diamankan pula satu unit timbangan digital, sebuah ponsel merek Redmi Narzo 50i warna hijau muda, serta satu set plastik klip yang diduga digunakan untuk mengemas barang haram tersebut.
Kapolsek Pancung Soal, IPTU Hendra, yang memimpin langsung operasi tersebut, membenarkan penangkapan itu. “Tersangka YAS diduga kuat sebagai pelaku penyalahgunaan narkotika. Saat ini yang bersangkutan sudah kami amankan beserta barang bukti untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Warga sekitar sebenarnya sudah lama merasa curiga dengan aktivitas di rumah YAS. Laporan itu akhirnya menjadi pintu masuk bagi polisi untuk bergerak. Dan benar saja, dugaan itu terbukti malam itu.
Usai penangkapan, seluruh barang bukti langsung disita. YAS digiring ke Mako Polsek Pancung Soal untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Proses hukum pun segera dijalankan, mulai dari penyidikan, penahanan, hingga persiapan berkas perkara untuk diajukan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kapolsek menegaskan pihaknya tak akan memberi ruang bagi peredaran narkotika di wilayah hukum Polsek Pancung Soal. “Kami berkomitmen memberantas peredaran narkotika. Setiap laporan masyarakat akan kami tindaklanjuti,” ujarnya tegas.
Malam itu, Kampung Sualang kembali hening setelah kehebohan penggerebekan berakhir. Namun bagi warga, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman narkotika bisa menyusup ke mana saja, bahkan di kampung kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota (*)






