Rangkiangsumbar – Minggu (7/9) pagi yang semestinya tenang berubah menjadi kepanikan bagi warga Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara. Sekitar pukul 09.20 WIB, angin puting beliung tiba-tiba menyapu kawasan itu. Atap rumah warga beterbangan, meninggalkan kepingan seng dan kayu berserakan di jalan.
Di Jalan Bahari I No. 26, deru angin kencang memporak-porandakan dua rumah. Muhammad Nasir (42), seorang nelayan, hanya bisa terpaku melihat atap rumahnya terlepas begitu saja. Begitu pula Ferry Fernando (41), buruh harian lepas, yang tak menyangka tempat tinggalnya luluh lantak dalam sekejap.
“Semua terjadi sangat cepat. Tiba-tiba saja atap rumah terangkat dan terbang dibawa angin,” ungkap salah satu korban dengan wajah muram.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, kedua rumah tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi ditaksir mencapai Rp10 juta. Bagi keluarga yang menggantungkan hidup dari laut dan kerja serabutan, angka itu tentu sangat berat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Kota Padang segera turun ke lokasi. Dipimpin langsung Kepala Pelaksana Hendri Zulviton bersama Kepala Bidang KL, mereka menyalurkan bantuan darurat berupa empat lembar terpal ukuran 4×6 meter dan dua paket family kit. Unsur Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kelurahan ikut mendampingi penyaluran bantuan tersebut.
“Kami selalu berusaha sigap dalam merespons setiap kejadian bencana. Masyarakat juga kami imbau agar tetap waspada, karena potensi angin kencang bisa datang sewaktu-waktu,” ujar Hendri Zulviton.
Bantuan darurat itu setidaknya memberi napas lega bagi dua keluarga yang kini harus memulai kembali dari rumah yang nyaris rata dengan tanah. Namun, trauma akibat kejadian mendadak di Minggu pagi itu masih terasa jelas di wajah mereka (*)






