Rangkiangsumbar – Suara mesin pompa bercampur gemericik air pagi itu menjadi tanda kehidupan mulai kembali di Nanggalo, Padang, setelah banjir bandang meluluhlantakkan kawasan tersebut. Di antara rumah-rumah yang masih diselimuti lumpur, sejumlah personel Polsek Nanggalo terlihat bekerja tanpa jeda, membersihkan sisa-sisa bencana dari halaman hingga ruang tengah rumah warga.
Sejak Senin (1/12), ribuan personel Polresta Padang memang terus dikerahkan ke titik-titik terdampak banjir bandang. Mereka tersebar di berbagai sudut kota, mulai dari membantu evakuasi, menyalurkan bantuan, hingga membersihkan rumah warga. “Kami akan terus mendampingi masyarakat sampai benar-benar pulih,” kata Kapolresta Padang, Kombes Pol Apri Wibowo, yang setiap hari memantau langsung progres penanganan di lapangan.
Di Nanggalo, lumpur yang menumpuk membuat banyak warga pasrah karena tidak tahu harus mulai dari mana. Namun kehadiran petugas seperti membawa harapan baru. Para personel datang dengan alat seadanya, membantu mengangkut lumpur, memindahkan barang-barang yang masih mungkin digunakan, dan menguatkan warga yang masih terguncang.
Selain masalah lumpur, persoalan besar lainnya adalah ketersediaan air bersih. Sudah beberapa hari masyarakat kesulitan mendapatkan air karena jaringan terganggu dan sumur tertutup lumpur. Melihat kondisi tersebut, sebagian anggota Polsek Nanggalo berinisiatif memasang alat pompa air di salah satu sumur yang masih bisa digunakan untuk menaikkan air ke penampungan masjid.
Bagi warga, langkah sederhana itu terasa sangat berarti. Rini, salah seorang warga di kawasan tersebut, tak mampu menahan haru ketika air bersih akhirnya mengalir. “Beberapa hari ini kami benar-benar kesulitan. Untuk mandi, memasak, bahkan sekadar mencuci tangan pun sulit. Begitu polisi memasang pompa, rasanya seperti dapat napas baru,” ujarnya.
Rini menceritakan bagaimana setiap hari warga rela antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan seember air. Kini, dengan adanya aliran ke penampungan masjid, warga bisa kembali memenuhi kebutuhan dasar mereka. “Air ini menyelamatkan kami. Terima kasih pada polisi yang mau turun langsung,” tambahnya.
Di sisi lain, Kapolresta Padang menegaskan bahwa seluruh jajaran bekerja bukan sekadar menjalankan tugas. Ada nilai kemanusiaan yang dijunjung. “Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang siap membantu kapan pun dibutuhkan,” katanya.
Ketika matahari mulai meninggi, petugas masih bekerja, beberapa tak sempat meluruskan pinggang. Namun mereka tetap bertahan, memastikan setiap rumah disentuh bantuan. Di tengah luka bencana, kehadiran mereka menjadi pengingat bahwa solidaritas adalah energi pemulihan terbesar bagi warga Nanggalo (*)






