Rangkiangsumbar – Derasnya hujan yang mengguyur Kota Padang pada Kamis (27/1) menyebabkan Jembatan Gunung Nago putus dan hanyut dibawa arus. Meski kondisi air sangat berbahaya, Kapolsek Pauh AKP Narsirwan memastikan tidak ada warga yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Sejak pagi, jajaran Polsek Pauh telah menempatkan personel di sekitar lokasi jembatan untuk mengantisipasi potensi risiko. Petugas langsung menutup akses karena aliran sungai terus membesar dan dinilai tidak aman dilalui masyarakat.
“Kita sudah standby dari pagi tadi anggota kita. Karena arus kuat dan besar, tidak ada yang boleh melalui jembatan tersebut. Personel sudah kita tempatkan di lokasi,” kata AKP Narsirwan.
Ia menjelaskan, jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kuranji dan Pauh itu tidak mampu menahan tekanan air hingga akhirnya terputus dan hanyut. Peristiwa terjadi dalam hitungan menit, membuat warga sekitar diminta menjauh demi keselamatan.
Menurut Kapolsek, Jembatan Gunung Nago adalah jalur vital yang selama ini menunjang aktivitas masyarakat. Konstruksi tersebut menjadi akses penting yang menghubungkan warga Lambung Bukik hingga Kuranji dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Setiap hari, jembatan itu dilewati anak-anak sekolah, pedagang, hingga pekerja yang bergantung pada akses tersebut untuk mobilitas mereka. Rutinitas yang biasanya berjalan tanpa hambatan itu berubah seketika saat jembatan ambruk diterjang arus.
Hingga sore hari, debit air sungai masih tinggi dan alirannya tetap kuat. Kondisi ini membuat wilayah sekitar jembatan dinyatakan rawan dan tidak boleh dijadikan lokasi aktivitas warga.
Puluhan personel Polsek Pauh masih siaga di tempat kejadian untuk mencegah masyarakat mendekati lokasi jembatan yang putus. Imbauan terus disampaikan agar warga tidak nekat melintas demi menghindari risiko yang tidak diinginkan (*)






